Minggu, 01 Mei 2011

ringkasan cerita race to witch mountain

Selama bertahun-tahun, orang percaya bahwa ada sebuah tempat di tengah gurun Nevada yang memiliki kekuatan supranatural. Beberapa orang mengaku pernah melihat fenomena dan kejadian aneh di tempat terpencil ini. Mereka menyebutnya Witch Mountain atau Gunung Para Penyihir.
Jack Bruno (Dwayne Johnson) adalah seorang sopir taksi yang beroperasi di Las Vegas tak jauh dari tempat yang disebut Witch Mountain tadi. Suatu ketika, Jack bertemu dua orang remaja bernama Sara (AnnaSophia Robb) dan Seth (Alexander Ludwig). Tak perlu waktu terlalu lama buat Jack untuk menyadari bahwa dua remaja ini ternyata memiliki kekuatan gaib namun di saat yang sama dua remaja ini juga memerlukan bantuan Jack untuk menghindar dari sekelompok orang yang mengejar mereka.
Maka mulailah petualangan Jack bersama dua remaja ini mencari Witch Mountain yang diyakini menjadi kunci misteri kekuatan Sara dan Seth. Namun Jack harus cepat karena ada orang pemerintahan, para gangster dan serdadu bayaran yang juga menginginkan Sara dan Seth.
Bila nama Witch Mountain terdengar akrab di telinga, Anda tak sepenuhnya salah karena film ini memang bukanlah sesuatu yang baru. Di tahun 1975 Disney memang sempat memproduksi film berjudul ESCAPE TO WITCH MOUNTAIN yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Malahan dua puluh tahun kemudian film ini sempat dibuat ulang walau dalam status made for TV alias tak ditayangkan di gedung bioskop.
Andy Fickman, sutradara yang dipercaya menggarap RACE TO WITCH MOUNTAIN ini enggan menyebut film ini sebagai remake dan memilih frasa a new chapter sebagai penggambaran dari hasil karyanya ini. Mungkin ada benarnya meski tak sepenuhnya karena ada beberapa perubahan yang terjadi tanpa menghilangkan esensi dari film aslinya.
Dari sisi akting, Dwayne Johnson alias The Rock tak punya masalah serius dalam film ini. Meski bertampang sangar dengan bodi kekar ia sama sekali tak terlihat 'berbahaya', dan pas bermain dalam film Disney yang memang ditujukan buat anak-anak. Dwayne memang banyak melakukan aksi kekerasan seperti dalam film-film yang ia bintangi sebelumnya, tapi ia tetap dapat menjaga keseimbangan antara berbuat kasar namun di saat yang sama terlihat protektif pada dua remaja dari planet asing yang diperankan oleh AnnaSophia Robb dan Alexander Ludwig yang juga tak kalah cemerlangnya.
Soal visual effect memang tak bisa dibandingkan dengan versi perdananya yang dibuat di tahun 1975. Teknologi sudah berkembang pesat dan hampir tak ada hal yang mustahil untuk di tampilkan pada layar dengan sempurna. Yang jadi masalah memang bukanlah akting atau special effect. Terlalu banyak celah dalam jalinan cerita yang membuat film ini jadi tak lagi logis. Buat anak-anak mungkin tak terlalu mengganggu karena mereka akan sibuk melihat aksi laga dan tak memperhatikan fakta-fakta kecil yang harusnya punya dasar logika. Tapi bagaimana dengan mereka yang sudah dewas

Sabtu, 30 April 2011

asal usul cerita harry potter

Ide, Asal Usul, Kisah dan Cerita Harry Potter

Ide dan Asal-Usul Harry Potter

Ide tentang Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia baru saja bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter sebagai inspirasi hidupnya. Dia menghabiskan waktu di dalam perjalanannya itu dengan memikirkan plot yang lengkap tentang ceritanya itu.
Pada tahun 1995, buku pertama berjudul Harry Potter and Philosopher’s Stone (Harry Potter dan Batu Bertuah) selesai dibuat dan naskahnya dikirimkan ke beberapa agen. Agen kedua yang dicobanya, Christopher Little, menawari untuk mewakilinya dan mengirimkan naskah itu ke Bloomsbury. Setelah delapan penerbit lainnya menolak Philosopher’s Stone, Bloomsbury menawarkan uang muka £3.000 untuk menerbitkannya.

Target Pembaca Harry Potter

Walaupun Rowling menyatakan bahwa ia tidak memiliki target khusus mengenai umur pembacanya ketika ia mulai menulis buku-buku Harry Potter, penerbitnya pada permulaannya telah menetapkan target pembacanya antara umur sembilan hingga sebelas. Pada malam sebelum penerbitan, Joanne Rowling diminta oleh penerbitnya untuk menggunakan nama samaran yang lebih netral-jender, supaya dapat menarik anak laki-laki dalam jangkauan umur tersebut, karena mereka khawatir bahwa anak laki-laki tidak akan tertarik membaca novel yang mereka ketahui ditulis oleh seorang wanita. Ia memilih untuk menggunakan nama J. K. Rowling (Joanne Kathleen Rowling), mengambil nama neneknya sebagai nama keduanya, karena ia tidak memiliki nama tengah.
Ide, Asal Usul, Kisah dan Cerita Harry Potter

Buku-buku Harry Potter

Buku pertama Harry Potter diterbitkan di Britania Raya oleh Bloomsbury pada Juli 1997. Di Amerika Serikat buku ini diterbitkan oleh Scholastic pada September 1998, di mana Rowling menerima $105.000 untuk hak penerbitan Amerika Serikat — sebuah nilai yang tidak biasa bagi sebuah buku anak-anak yang dikarang oleh pengarang yang tidak dikenal (pada saat itu). Khawatir bahwa para pembaca di Amerika tidak mengerti kata “philosoper” atau tidak menganggapnya sebagai tema magis (karena “Philosoper’s Stone” atau batu filsuf adalah kata dalam bidang alkimia), Scholastic bersikeras untuk mengganti nama buku itu menjadi Harry Potter and the Sorcerer’s Stone untuk pasar Amerika.

Kesuksesan Harry Potter

Selama hampir satu dasawarsa, Harry Potter telah mengalami kesuksesan besar, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut di antara para penggemarnya, terutama di antara para remaja laki-laki. Kalangan remaja laki-laki ini menjadi penting, karena selama bertahun-tahun kalangan ini semakin tidak tertarik dengan bacaan yang dianggap ketinggalan zaman ketimbang video game dan internet. Penerbit Rowling berhasil menangkap kegairahan di kalangan remaja laki-laki ini dan segera merilis keempat buku pertama berturut-turut secara cepat, sehingga kegairahan mereka tidak sempat meredup ketika Rowling bermaksud untuk istirahat menulis di antara rilis Harry Potter dan Piala Api dan Harry Potter dan Orde Phoenix, dan dengan segera terbentuklah grup pembaca yang loyal. Seri ini juga mendapatkan para penggemar dewasa, dengan diterbitkannya dua edisi untuk setiap buku Harry Potter (di Kanada dan Britania Raya, tapi tidak di Amerika Serikat). Keduanya memiliki naskah yang sama persis, tetapi dengan sampul yang berbeda, untuk masing-masing edisi anak-anak dan dewasa.

Kisah dan Cerita Harry Potter

Ide, Asal Usul, Kisah dan Cerita Harry Potter
..

Ringkasan Cerita Harry Potter

Kisah dibuka dengan perayaan tak terkendali di dunia sihir (yang biasanya merupakan komunitas yang rahasia) setelah bertahun-tahun mengalami teror oleh Lord Voldemort. Pada malam sebelumnya, Voldemort telah menemukan tempat perlindungan rahasia keluarga Potter, dan membunuh James dan Lily Potter. Namun demikian, ketika ia mengarahkan tongkat sihirnya kepada bayi mereka, Harry Potter, kutukan pembunuh yang dikeluarkannya malah membalik kepada dirinya sendiri. Arwah Voldemort tercabik dari tubuhnya sendiri yang hancur, menghilang dari dunia sihir, tapi tidak mati. Sementara itu, satu-satunya hasil dari kutukan yang gagal itu meninggalkan bekas yang khusus di dahinya, cacat berbentuk sambaran kilat. Kekalahan misterius Voldemort memberikan Harry Potter sebutan khusus di kalangan dunia sihir, “Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup”. Sebutan ini khususnya dikarenakan tidak ada penyihir yang diarah oleh Voldemort dapat bertahan hidup melawannya.
Pada malam berikutnya, seorang penyihir membawa Harry Potter ke rumah Bibi dan Pamannya, Dursley, tempat di mana ia akan tinggal bertahun-tahun setelahnya. Keluarga Dursley adalah keluarga Harry Potter yang disiplin dan merupakan orang-orang non-penyihir. Mereka senantiasa berusaha menyembunyikan latar belakang Harry Potter yang merupakan penyihir dan keturunan penyihir, dan memberinya hukuman jika terjadi kejadian-kejadian aneh.
Pada ulang tahunnya yang kesebelas, Harry Potter mendapatkan kontak pertamanya dengan dunia sihir, ketika ia menerima surat dari Sekolah Sihir Hogwarts, yang berusaha disembunyikan oleh Paman dan Bibinya, hingga ia tidak berhasil membaca surat tersebut. Surat itu pada akhirnya dapat dibacanya setelah ia ditemui oleh Hagrid, Pengawas Binatang Liar di Hogwarts. Hagrid memberitahunya bahwa ia sesungguhnya adalah seorang penyihir, dan surat itu memberitahunya bahwa ia disediakan tempat untuk belajar di Hogwarts.
Setiap jilid dari novel mengisahkan mengenai satu tahun kehidupan Harry, yang kebanyakan dihabiskannya dalam pelajaran di Hogwarts, di mana ia mempelajari penggunaan sihir dan membuat ramuan. Harry juga mempelajari bagaimana mengatasi rintangan-rintangan sihir, sosial, dan emosi selama masa remajanya. Dalam periode yang sama, Voldemort juga berusaha untuk kembali ke tubuh fisiknya dan mengembalikan seluruh kekuatannya, sementara Kementrian Sihir berusaha juga untuk menolak untuk mengakui adanya ancaman akan kembalinya Voldemort. Penolakan Kementerian Sihir ini kemudian menyebabkan banyak kesulitan bagi Harry Potter.
Ide, Asal Usul, Kisah dan Cerita Harry Potter

Dunia Sihir di Harry Potter

Dunia sihir dalam kisah Harry Potter adalah dunia yang ada di dunia kita sekarang tapi juga sekaligus terpisah sama sekali secara sihir. Kalau diperbandingkan, dalam kisah fantasi Narnia dunia sihirnya merupakan dunia alternatif, sementara dalam Lord of the Rings merupakan dunia mite pada masa lampau. Lingkungan sihir Harry Potter dikisahkan berada di tengah-tengah dunia kita saat ini, dengan benda-benda sihir yang mirip dengan benda-benda di lingkup non-sihir. Lembaga-lembaga dan lokasi-lokasinya pun mirip atau malah sama dengan yang berada di dunia nyata, seperti London. Lingkungan sihir sama sekali tidak dapat terlihat oleh populasi non-sihir (atau Muggle, misalnya: Keluarga Dursley).
Bakat sihir adalah kemampuan alami yang telah ada sejak lahir, tidak dapat muncul karena dipelajari. Mereka yang memiliki bakat sihir harus mengikuti pelajaran di sekolah-sekolah seperti Hogwarts untuk dapat menguasai dan mengontrolnya. Namun demikian, ada kemungkinan anak-anak yang lahir di keluarga penyihir yang hanya memiliki sedikit bakat sihir atau malah tidak ada sama sekali (disebut “Squibs”, misalnya Mrs. Figg, Argus Filch). Para penyihir belum tentu dilahirkan dalam keluarga penyihir, dan banyak dari mereka yang dilahirkan dari orang tua (para Muggle) yang sama sekali tidak mengenal sihir. Mereka yang murni berdarah penyihir seringkali tidak terbiasa dengan dunia Muggle, malah terasa lebih aneh bagi mereka ketimbang kita memandang dunia mereka. Namun demikian, dunia sihir dan elemen-elemennya yang menakjubkan itu digambarkan sebagai dunia-yang-sangat-mirip-dengan-dunia-nyata. Salah satu tema utama dalam novel ini adalah keberadaan dunia sihir dan dunia biasa; di mana para tokohnya hidup dalam lingkungan yang memiliki masalah-masalah yang “normal”, sekalipun mereka hidup di antara sihir.

Senin, 04 April 2011

tes kecerdasan

saya ingin membeli pizza karena tidak ada uang saya pinjam kepada si A Rp 25.000 dan kepada si B Rp 25.000 jadi jumblahnya Rp 50.000.
dari uang pinjaman itu saya beli pizza seharga Rp 47.000 jadi sisanya Rp 3 .000 untuk mengurangi utang , saya berikan sisa uangnya kepada si A Rp 1.000 dan  kepada si B 1.000 dan sisanya sama saya dan jika di jumblahkan : 24.000 + 24.000 = 48.000 + seribu sama saya = 49.000 sedangkan jumblahnya 50.000 kemana seribu lagi. ?????????????